Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Makam Datuk Pawang Leon - Wisata Kota Dumai


Sang Pembuka Kampung Dumai di Pelintung 1929
Sejarah Datuk Pawang Leon
Dumai dikenal memiliki banyak objek wisata yang bernilai sejarah, salah satunya yang cukup terkenal adalah makam Datuk Pawang Leon. Seperti diketahui, Datuk Pawang Leon merupakan seorang peneroka yang mampu membuka perkampungan baru di daerah Dumai pada masa Kerajaan Datuk Laksamana Raja Di Laut. Dikisahkan, Datuk Pawang Leon berasal dari Pagaruyung, Sumatera Barat. Sebelumnya ia merasa sedih saat saudaranya diangkat sebagai raja di Pagaruyung dan dirinya sesuai dengan garis keturunan dan adat istiadat setempat, tidak mendapat harta pusaka. Terbitlah keinginan untuk merantau, mencari kehidupan baru yang lebih layak.

Datuk Pawang Leon bersama keluarga dan para pengikut setianya berkelana hingga sampai ke daerah Kuala Sungai Mandau di Kerajaan Siak Sri Indrapura. Ia dan pengikutnya berniat membuka perkampungan baru di daerah tersebut, namun hal itu tidak diterima oleh masyarakat asli setempat. Datuk Pawang Leon melanjutkan perjalanan ke daerah Lubuk Muda, di sana pun ia mengalami hal yang serupa, ditolak niat baiknya oleh warga setempat. Sang Datuk tak berputus asa, ia pun melanjutkan perjalanannya ke daerah Bukit Batu, dengan niat yang sama untuk membuka perkampungan baru di daerah tersebut, namun lagi-lagi niat sang Datuk tidak terlaksana karena berbagai hal.

Sang Datuk semakin sedih, namun akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke Pelalawan guna berguru ilmu kebatinan. Ia berpikir, untuk bisa mewujudkan keinginannya, ia harus memiliki modal yang kuat dengan ilmu yang mumpuni. Selama tujuh belas tahun sang Datuk meninggalkan keluarganya di Bukit Batu, ia menuntut ilmu di Pelalawan dan kembali dengan membawa seekor harimau yang memiliki kekuatan mistik. Setelah tujuh belas tahun menuntut ilmu, ia kembali ke Bukit Batu, saat itu yang berkuasa di kerajaaan setempat adalah Datuk Laksmana Raja Di Laut. Ia pergi menemui sang raja, lalu mengemukakan keinginannya. Rupanya sang raja telah mengetahui kesaktian Datuk Pawang Leon bersama harimaunya. Ia pun memberikan izin dan memerintahkan sang datuk membuka perkampungan baru di daerah Pelintung. Daerah ini dikenal memiliki hutan yang banyak dipenuhi binatang buas, telah banyak peneroka yang coba membantu membuka perkampungan di daerah tersebut, namun belum ada yang berhasil.

Datuk Pawang Leon pun menerima tantangan Datuk Laksmana Raja Di Laut. Ia bersama keluarga dan pengikutnya membersihkan daerah di tepi sungai lebih dulu, menebang pohon dan membangun sebuah rumah untuk ditinggali. Pekerjaan yang tak mudah karena harus berhadapan dengan suasana hutan yang angker dipenuhi banyak binatang buas. Seperti dikisahkan, setelah pembangunan rumah Datuk Pawang Leon selesai, datanglah puluhan ekor harimau hutan buas mengelilingi rumah sang datuk. Semua pengikut dan keluarganya tak ada yang berani menghadapi. Lalu Datuk Pawang Leon memerintahkan pada harimau peliharaannya untuk menghadapi harimau-harimau tersebut. Konon harimau datuk mampu membuat perjanjian dengan harimau di hutan tersebut untuk pergi dan tidak mengganggu kehidupan manusia yang tinggal di sana. Atas jasanya tersebut, Datuk Pawang Leon dikenal sebagai salah seorang pembuka kawasan di Dumai yang sangat terkenal sejarahnya hingga saat ini.

Cara Menuju Objek Wisata Makam Datuk Pawang Leon, Dumai
Objek wisata Makan Datuk Pawang Leon terletak di kawasan jalan lintas antara Kota Pakning dan Dumai. Atau sekitar 25 km dari pusat Kota Dumai, tepatnya di daerah Pelintung. Terletak di daerah perbukitan tinggi di tepian jalan raya, sekitar 20 meter di atas jalan raya. Untuk bisa sampai ke kawasan situs sejarah ini, pengunjung hanya bisa menggunakan kendaraan pribadi karena tidak ada angkutan umum yang melintasi jalan tersebut. Bahkan area ini juga nyaris tak memiliki lahan parkir.

Para pengunjung menggunakan sebagian badan jalan untuk memarkinkan kendaraan. Sebuah plank terbuat dari besi yang sudah berkarat akan menyambut pengunjung yang pertama kali datang dan sampai di depan gapura. Di plank tersebut tertulis, Pemerintah Kota Dumai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, situs cagar budaya, makam Datuk Pawang Lion (Keputusan Walikota nomor : 479/PEM/2009). Sedang dalam proses penelitian dan pengembangan. Dilindungi oleh Undang-Undang nomor 5 tahun 1992 pasal 4. Di plank tersebut juga dijelaskan siapa Datuk Pawang Leon dan asal usulnya. Untuk mengunjungi area ini, tidak dipungut bayaran alias gratis. Hanya saja memang terkesan kurang terawatt dan kurang memberikan kenyamanan bagi pengunjung. Dengan ditetapkannya Makam Datuk Pawang Leon sebagai bagian dari peta wisata Kota Dumai, diharapkan kawasan ini bisa lebih ditata lebih baik, sehingga para pengunjung yang ingin mendapatkan informasi bukti sejarah bisa memperolehnya dengan mudah dan lengkap. Pengunjung juga bisa lebih nyaman dan tentunya tetap memperhatikan aspek-aspek keamanan saat mengunjungi.


[RiauMagz | Wisata Riau]