Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tari Zapin Pecah Dua Belas, Kebudayaan Pelalawan Provinsi Riau

Tari Zapin Pecah Dua Belas, Kebudayaan Pelalawan Provinsi Riau
RiauMagz.com - Pada tahun 2020, Tari Zapin Pecah Dua Belas dari Pelalawan Riau bersama dengan 9 Warisan Budaya Tak Benda Riau lainnya dinobatkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Riau tahun 2020 oleh Nadiem Anwar Makaim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Hal ini tertera dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 1044/P/2020 Tentang Warisan Budaya Tak Benda Indonesia Tahun 2020 tertanggal 1 Desember 2020. Zapin Pecah Dua Belas berada pada nomor 22 sebagai Domain Seni Pertunjukan.

Tari Zapin Pecah Dua Belas adalah merupakan tari zapin khas budaya Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Tarian ini sudah dikenal sejak tahun 1811-1945 di Desa Pelalawan. Konon, tari zapin ini berasal dari daerah Johor (Malaysia saat ini) dan dibawa oleh para pedagang Muslim ke Pelalawan.

Zapin sendiri merupakan tarian yang lebih banyak menekankan gerakan kaki dan tangan. Tarian zapin dahulunya hanya dimainkan oleh para lelaki, tetapi saat ini penyajian tarian ini sudah banyak dilakukan secara berpasangan antara pria dan wanita.

Apa itu Tari Zapin Pecah Dua Belas?

Apa yang membuat tarian zapin Pelalawan ini menjadi unik dan berbeda dengan zapin lainnya yang ada di Riau? Hal ini disebabkan karena pada tarian ini ragam pertamanya dipecah menjadi ragam kedua atau berhubungan dengan ragam kedua tersebut, lalu ragam kedua dipecah menjadi ragam ketiga atau berhubungan dengan ragam ketiga. Demikian seterusnya hingga ragam kedua belas. Tarian ini ditutup dengan sembah atau tahtum.

Penampilan Tari Zapin Pecah Dua Belas

Zapin Pecah Dua Belas biasanya ditampilkan di acara-acara istana, acara keagamaan, pernikahan dan sebagainya. Tarian ini biasanya diiringi dengan alat musik marwas dan gambus. Sama seperti zapin pada umumnya, Zapin Pecah Dua Belas ini juga lebih menekankan pada gerakan kaki.

Posisi tangan kiri membentuk siku-siku dan dirapatkan di sisi dada sebelah kiri serta jari tangan digenggam sejajar dengan dada. Posisi tangan kanan bergerak sesuai dengan gerak kaki yang dilangkahkan. Tari ini ditarikan berpasangan dan maksimal 3 (tiga) pasang penari yang hanya menggunakan pola lantai sederhana dan tidak menggunakan properti. Pada ragamnya banyak menggunakan gerakan kaki sehingga gerakan tangan akan mengikuti badan karena tumpuannya hanya pada kaki.

Instrumen Musik Tari Zapin Pecah Dua Belas

Instrumen musik yang digunakan adalah Gambus dan Marwas. Gambus yang dimainkan hanya satu buah, gambus mulai dimainkan dari awal pertunjukkan tari Zapin Pecah Dua Belas hingga akhir pertunjukkan tari tersebut. Gambus terbuat dari batang cempedak, bagian bawah diberi rongga dan ditutup dengan kulit kambing dan memiliki senar.

Sedangkan Marwas yang dimainkan dalam mengiringi tari Zapin terdiri dari empat buah marwas, yang dimainkan oleh empat orang pemain. Marwas terbuat dari batang nangka atau batang kelapa serta dilengkapi dengan kulit kambing sebagai penutup kedua sisi yang berfungsi untuk dipukul.

Estetika Tari Zapin Pecah Dua Belas

Bukan sembarang zapin, tari Zapin Pecah Dua Belas memiliki estetika yang khas budaya Pelalawan dan telah banyak dikaji dalam penelitian. Beberapa estetika dari tarian ini antara lain:
  1. Kesatuan dan Totalitas
    Tari zapin Pecah Dua Belas memiliki unsur kesatuan dan totalitas dari segi musiknya, gerak tariannya, desain dramatiknya, dinamika, tema, desain kelompik, kostum, tata rias hingga pentasnya. Unsur-unsur tersebut membentuk satu kesatuan utuh yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lainnya.
    Selain itu, ragam satu dengan ragam yang lainnya juga membentuk satu kesatuan yang bertautan. Menghasilkan gerakan-gerakan yang mengalir seperti Ombak Bono Pelalawan yang membentuk gerakan estetis dalam satu kesatuan.
    Menurut Iswahyudi selaku pemusik dari tarian ini menjelaskan, bahwa antara musik dan gerak merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Para penari akan bergerak sesuai dengan tempo dari musik tersebut. Perubahan ragam gerak dari tarian tersebut ditandai dengan pukulan alat musik marwas.
  2. Keharmonisan dan Keserasian
    Keharmonisan dalam tari zapin ini juga bisa dilihat dari beberapa hal seperti keserasian antara gerak dan irama, gerak dengan tempo, antara busana dengan ekspresi dan sebagainya.
  3. Simetris
    Dalam penampilan panggung, tarian ini juga memberikan nuansa estetis secara simetris susunan para penarinya. Pola lantai yang simetris ditampilkan pada tarian zapin ini sehingga menampilkan kesan panggung yang lebih indah dan menarik pada sebuah pertunjukan.
  4. Keseimbangan
    Keseimbangan yang menjadi nilai estetika dari tarian ini meliputi unsur gerak, tenaga, ritme/ irama, dan ruang yang ditampilkan pada tarian ini.

Fungsi Tari Zapin Pecah Dua Belas tersebut bersifat hiburan yang memiliki nilai estetika dengan berbagai unsur-unsur yang telah dijelaskan di atas. Menjadi salah satu tari kebanggaan masyarakat Riau secara umum, dan khususnya bagi masyarakat Pelalawan.

Tari Zapin Pecah Dua Belas Sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Riau Tahun 2020

Tari Zapin Pecah Dua Belas menjadi salah satu tarian yang sudah langka dan membutuhkan upaya konservasi serta revitalisasi. Oleh karena itulah tarian ini menjadi salah satu yang ditetapkan sebagai WBTB di tahun 2020 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu upaya konservasi dan revitalisasi tarian zapin tersebut, antara lain:
  1. Mengajarkan tarian zapin tersebut di sekolah-sekolah sebagai bagian dari budaya Melayu Riau yang harus dipelajari.
  2. Menjadikan tarian ini sebagai salah satu ikon wisata daerah setempat.
  3. Menggelar even-even lomba di tingkat sekolah dan lembaga lainnya yang memungkinkan agar orang semakin mengenal tarian tersebut.
  4. Bekerjasama dengan influencer, youtuber, selebgram dan pegiat media sosial lainnya untuk memperkenalkan tarian tersebut sebagai tradisi yang memiliki nilai wisata.

Pemerintah perlu menggandeng banyak pihak untuk membantu upaya konservasi dan revitalisasi setiap warisan budaya tak benda yang sudah ditetapkan, termasuk Tari Zapin Pecah Dua Belas tersebut.



RiauMagz, Budaya Riau khususnya budaya di Pelalawan berupa tari zapin pecah 12.