Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Badewo Bonai Rokan Hulu - Warisan Budaya Tak Benda Riau


Bedewo Bonai
Salah satu suku daerah Rokan Hulu, Riau yang cukup terkenal adalah suku Bonai. Suku ini merupakan suku pedalaman yang tinggal di daerah pesisir Sungai Rokan Kiri dan Rokan Kanan. Salah satu tradisi suku Bonai yang secara resmi telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) tahun 2016 adalah Badewo Bonai atau Badewo Bonai.
Di Suku Bakumpai yang merupakan sub suku Dayak Ngaju Kalimantan dikenal juga upacara adat untuk menyembuhkan orang sakit disebut Badewa.
Mengenal Tradisi Badewo
Badewo berasal dari kata ‘berdewa’, yakni sejenis upacara ritual pengobatan penyakit yang dilakukan dengan memanggil dewa-dewa kepercayaan masyarakat pedalaman suku Bonai. Dewa setara dengan peri, mambang, hantu dan jin yang dianggap memiliki kesaktian dan memberikan pengobatan pada keluarga atau masyarakat yang sakit. Dalam satu bulan, badewo ini bisa dilakukan sebanyak dua hingga tiga kali untuk pengobatan keluarga yang sakit. Tradisi pengobatan ini dianggap cukup berkhasiat dibandingkan dengan pengobatan medis di puskesmas. Itulah sebabnya tradisi ini hingga saat ini masih dilakukan oleh suku pedalaman di Rokan Hulu secara turun temurun. Dengan menggunakan mantera-mantera khusus, seorang pawang atau dukun akan memanggil jin untuk membantu proses pengobatan.

Saat ini, ritual upacara Bedewo Bonai tersebut sudah diatraksikan sebagai pertunjukan budaya. Di berbagai balai budaya, tradisi ini sudah mulai dipanggungkan sebagai upaya untuk melestrasikan budaya lokal tempatan. Persebaran tradisi Badewo ini di Pelalawan, Rokan Hulu, Rokan Hilir.

Pelaksanaan Badewo Bonai
Upacara Bedewo Bonai biasanya dilakukan di malam hari, sesuai dengan karakter jin atau syaitan yang lebih suka beraktivitas di malam hari. Dipimpin seorang dukun atau yang disebut dengan kemantan, ritual ini dijalankan dengan menggunakan mantera-mantera. Kemantan akan membaca mantera memanggil jin yang akan masuk pada tubuh pasien yang sakit. Selanjutnya, kemantan akan bercakap-cakap dengan jin yang sudah masuk ke dalam tubuh pasien untuk membantu proses penyembuhan. Terjadi pembicaraan antara kemantan dengan jin yang menjelaskan tentang penyakit yang diderita pasien.


Rasyid, seorang dukun dalam ritual Badewo Bonai mengatakan, penyakit-penyakit yang bersumber dari roh-roh halus akan sembuh jika ritual dilakukan secara benar atas petunjuk jin. Sesudah proses dialog antara dukun dengan jin terjadi, selanjutnya para kemantan yang sudah berhias dengan daun pucuk ibung akan menari Badewo Lancang Kocik. Sebelum tarian itu dilaksanakan, biasanya warga akan mengumpulkan damar, anyaman pucuk, jeruk nipis, dan daun pohon ibung.

Bedewo Bonai ini bisa menimbulkan ketagihan bagi sebagian orang yang melakukannya. Ia bahkan rela tak makan berhari-hari demi melakukan ritual tersebut. Beberapa dukun yang melakukan ritual ini sampai diasingkan oleh warga karena aktivitasnya yang terkadang mengganggu orang lain. Masyarakat Bonai yang masih percaya dengan tradisi ini terus menghidupkannya, bahkan mereka berkomitmen untuk mewariskan tradisi tersebut bagi anak keturunannya. Meskipun perkembangan medis telah berkembang cukup pesat saat ini, masyarakat yang sudah merasakan keasyikan dengan tradisi Bedewo tetap mempertahankan tradisi tersebut.


Badewo Bonai Sebagai Kekayaan Budaya Riau
Sebagai salah satu upacara pengobatan masyarakat secara tradisional, Badewo masih mempertahankan tradisi aslinya yang dilakukan secara turun temurun. Hal ini disebabkan secara geografis, daerah tempat berdiamnya suku terkait merupakan daerah pedalaman yang masih sulit berinteraksi secara terbuka dengan budaya dari daerah lainnya. Hal ini memberikan keuntungan bagi Riau, dimana tradisi yang masih asli dari nenek moyang suku terkait, masih memungkinkan untuk dilakukan kajian dan penelitian. Daerah yang relatif masih di pedalaman, memungkinkan interaksi dengan alam semakin kuat, sehingga hal-hal magis dalam setiap budaya dan tradisi yang lahir juga relatif serupa. Keterbukaan kehidupan modern terkadang bisa menghapus pola hidup tradisional yang bersahabat dengan alam, namun hal ini kiranya masih sangat lambat terjadi di kalangan suku Bonai terhadap tradisi Badewo, sehingga hingga kini tradisi ini masih terus dilestarikan. Badewo menjadi satu dari sekian banyak tradisi berdukun masyarakat suku asli yang ada di Riau. Tradisi berdukun biasanya dilakukan oleh masyarakat suku pedalaman yang lebih banyak berinteraksi dengan alam, seperti yang telah dijelaskan di atas.


Sebagai upaya konservasi terhadap tradisi badewo suku Bonai, setidaknya ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, diantaranya:
  1. Menampilkan pada acara-acara tradisi secara simbolik dalam pertunjukan kesenian di tingkat daerah, provinsi hingga nasional. Pertunjukan semisal tari dan sejenisnya akan bisa memperkenalkan tradisi badewo ke ranah yang lebih luas, terlebih lagi saat ini badewo termasuk dalam warisan budaya tak benda yang mesti dilindungi.
  2. Upaya konservasi tradisi badewo bonai juga bisa dilakukan secara tekstual, baik melalui penulisan buku-buku ajar pendidikan budaya maupun buku sastra. Penulisan karya sastra dengan tema-tema budaya lokal Riau mesti terus digalakkan. Bukan hanya untuk memperkenalkan tradisi tersebut pada masyarakat Riau sendiri yang belum tau, namun cara ini juga memungkinkan kita memperkenalkan tradisi Riau hingga ke tingkat internasional. Kajian-kajian penelitian dari berbagai daerah mungkin saja akan terjadi, bahkan oleh peneliti luar negeri sekalipun. Selain itu, cara ini juga mampu menggali lagi nilai-nilai budaya yang ada dan memberikan informasi itu pada kalangan muda agar mengetahui kekayaan budaya yang ada di Riau.


Untuk mengenal lebih dekat atau bagi yang ingin melakukan kajian terhadap tradisi Badewo tersebut, maka bisa mengunjungi daerah Rokan Hulu, tempat bermukimnya suku asli Bonai. Dari pusat Kota Pekanbaru, kita bisa menempuh perjalanan darat sekitar 4 hingga 5 jam. Penelitian terkait tradisi ini baru sedikit dilakukan orang, masih terbuka kesempatan bagi para peneliti budaya untuk menggali banyak hal terhadap tradisi suku asli masyarakat Rokan Hulu tersebut.

Bedewo atau Badewo Bonai






Foto Badewo/Bedewo Bonai dari Screenshoot video diatas.
Pusat Penelitian Kebudayaan dan Kemasyarakatan (P2KK)
Universitas Riau
bekerjasama dengan
Dinas Parsenibudpora Kabupaten Rokan Hilir - Riau


[RiauMagz | Wisata Riau | Warisan Budaya Tak Benda Riau ]