Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Berwisata Religi di Masjid Raja Peranap Indragiri Hulu

Berwisata Religi di Masjid Raya Peranap Indragiri Hulu

RiauMagz.com - Salah satu bangunan bersejarah di Indragiri Hulu yang masuk dalam peta wisata Riau untuk Kabupaten Indragiri Hulu adalah Masjid Raja Peranap. Masjid ini diberi nama Masjid Raja Pauh Ranap, seperti yang tertulis di gapura besar berwarna kuning yang berdiri di bagian depan area masjid. Disebut juga dengan nama Masjid Sultan Muda Indragiri. Masjid bersejarah ini terletak di Jalan Sultan Ibrahim, Desa Pauh Ranap, Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Terletak sekitar 2km dari pusat ibu kota Kecamatan Peranap.

Terdapat dua versi yang menyebutkan waktu didirikannya masjid ini. Ada yang mengatakan tahun 1916 Masehi, dan ada juga yang mengatakan tahun 1883 Masehi. Bangunan masjid ini merupakan salah satu bangunan sejarah peninggalan Sultan Muda Peranap yang hingga kini masih berdiri kokoh tanpa mengalami renovasi.

Uniknya, masjid ini dibuat dengan perpaduan arsitektur Melayu dan Cina. Seperti disebutkan oleh beberapa tetua adat sekitar, dahulunya bangunan tersebut pembangunannya dibantu oleh seorang muallaf Tionghoa yang kemudian tercermin dalam model arsitekturnya yang khas. Arsitektur tumpeng persegi delapan merupakan arsitek yang sering kita lihat pada bangunan-bangunan tradisional Tionghoa. Sementara ukiran dengan ornament Melayu terlihat di bagian-bagian sisi bangunan masjid yang menandakan adanya akulturasi dua budaya pada bangunan tersebut.

Bangunan masjid ini seutuhnya dibuat dari kayu. Jenis kayu yang digunakan adalah kayu ulin yang secara khusus didatangkan langsung oleh Sultan dari daerah Kalimantan. Kayu ulin ini dikenal sangat kuat sehingga tak heran jika masjid ini tidak mengalami renovasi kecuali hanya pengecatan di beberapa bagian bangunannya saja.

Berwisata Religi di Masjid Raya Peranap Indragiri Hulu

Selain digunakan sebagai tempat beribadah, masjid ini dulunya juga digunakan untuk berbagai aktivitas seperti musyawarah oleh Sultan. Hal tersebut bisa dibuktikan dengan bentuk bangunan yang terdiri dari dua lantai. Lantai pertama digunakan untuk beribadah dan pada lantai kedua dipakai untuk kegiatan rapat, pertemuan dan sebagainya. Di bangunan lantai dua ini juga terdapat sebuah gong yang dibunyikan secara khusus pada waktu-waktu tertentu.

Masjid ini menjadi ikon Kota Peranap yang memiliki tiga datuk gagah berani. Oleh masyarakat Peranap disebut dengan wilayah Kenagarian Tiga Lorong. Hingga saat ini, banyak orang ramai mengunjungi masjid ini untuk berziarah dan melihat langsung bangunan bersejarah tersebut. Makam Sultan Muda Peranap juga terdapat dibangunan yang menyatu dengan masjid tersebut. Bukan hanya orang-orang Indonesia yang datang ke masjid tersebut, orang-orang dari Malaysia pun banyak datang ke masjid bersejeraha ini untuk bersuluk.

Tak hanya itu, sebagian mereka juga menganggap keramat masjid ini. Mereka sengaja mandi dengan air hujan yang jatuh dari atap bangunan masjid. Mereka yakin akan mendapatkan kesembuhan dari berbagai penyakit jika mandi di tempat itu.
Warga setempat juga menyebutkan, gong yang ada di lantai dua bangunan masjid akan berbunyi sendiri jika ada hal-hal buruk yang akan datang. Konon sebelum banjir terjadi, dulu gong tersebut juga berbunyi. Lalu sebelum meriam penjajah menyerang kawasan tersebut, gong ini juga berbunyi. Masyarakat percaya jika gong di masjid berbunyi sendiri sebagai tanda akan terjadi hal buruk yang tak diinginkan.

Buat Anda yang ingin berwisata ke masjid Peranap ini, cukup bagus jika mengambil spot berfoto di bagian depan masjid dan di bangunan lantai dua yang besejarah. Anda bisa melihat langsung bukti peninggalan arsitektur Melayu berpadu Cina pada bangvunan ini.

Cara Menuju ke Lokasi Masjid Raja Pranap Indragiri Hulu
Untuk menuju ke lokasi Masjid Raja Pranap yang ada di Indragiri Hulu, Anda bisa menempuh perjalanan sekitar 5 hingga 6 jam via jalur darat tepatnya jalan lintas timur Pekanbaru-Jambi. Sesampainya di Kecamatan Lirik Indragiri Hulu, Anda bisa belok ke Simpang Japura, terus menuju Air Molek. Dari sini perjalanan bisa dilanjutkan sekitar 1 jam menuju ke lokasi desa tempat masjid tersebut. Masjid ini berada di desa, sekitar 2 km dari ibu kota kecamatan. Jadi pastikan Anda sampai dulu di Kota Peranap, lalu menuju ke Desa Pauh Ranap. Masyarakat asli di sini bersuku Melayu. Daerah Pranap dikenal dengan wisata agronomi yang banyak. Buah seperti durian, mangga, manggis dan sebagainya bisa banyak ditemui di daerah ini jika musimnya tiba, tentunya dengan harga yang lebih murah.

Foto : www.Riaudailyphoto.com

RiauMagz, Wisata Riau, Berwisata Religi di Masjid Raja Peranap Indragiri Hulu Riau