Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Helat Muda ’Bicara’ Melayu 2018 dan Camping Bernas

Muda bicara melayu camping bernas purna mtq pekanbaru riau

RiauMagz.com - “Muda ‘Bicara’ Melayu” memiliki makna anak muda di Provinsi Riau yang peduli pada nilai Kemelayuan dan berempati terhadap masalah yang dihadapi masyarakat Riau pada umumnya. Oleh karena itu, kegiatan “Muda ‘Bicara’ Melayu” difokuskan bagi generasi muda di Provinsi Riau dalam rangka memperkuat pemahaman tentang isu-isu dan tantangan yang dihadapi generasi muda sebagai tulang punggung masa depan Riau yang memiliki marwah Kemelayuan. Oleh karena itu, investasi pengetahuan untuk menghadapi tekanan sosial, politik, ekonomi dan globalisasi harus diimbangi dengan pendalaman nilai kultural yang sama kokohnya agar generasi muda Riau mampu menghadapi kompetisi global sekaligus memiliki empati terhadap persoalan yang dihadapi masyarakat Riau. Untuk itulah, kegiatan “Muda Bicara Melayu” bagi generasi muda di Riau dilaksanakan bersamaan dengan momentum peringatan “Sumpah Pemuda”, selain mengenang kembali semangat dan komitmen para pemuda untuk membebaskan Indonesia dari kolonialisme dan ketertindasan serta membangun masyarakat yang dicita-citakan yaitu Indonesia yang berdiri kokoh di atas keberagaman hingga saat ini, seperti halnya keberagaman masyarakat yang mendiami Provinsi Riau yang direfleksikan dengan istilah “bersebati” atau menyatunya berbagai unsur dalam masyarakat sehingga muncullah unsur baru.

Kegiatan Muda Bicara Melayu digagas dan dilaksanakan secara kolaboratif antara Begawai Institute, We the Youth, Sindikat Kartunis Riau (SiKari), Forum OSIS Pekanbaru (FOP) dan media Senarai yang dikhususkan bagi siswa SMA dan mahasiswa tingkat awal untuk memberikan pembekalan awal tentang peluang dan tantangan yang dihadapi anak muda Riau serta mendekatkan dengan nilai-nilai budaya Melayu. Oleh karena itu, rangkaian acara yang dilaksanakan dalam Muda Bicara Melayu berupa kemah yang dinamakan Camping Bernas yang terdiri dari kegiatan pengenalan ekspresi budaya seperti permainan rakyat dan pertunjukan seni juga diskusi dan talkshow atas isu kepemudaan kini dan masa depan. Peserta camping juga akan dibimbing untuk menyusun butir-butir pemikiran pemikiran Muda Pelajar Riau tentang budaya Melayu dalam penafsiran mereka serta upaya-upaya untuk memajukan masyarakat Riau ke depan.

Muda ‘Bicara’ Melayu tahun 2018 diselenggarakan bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda 2018 pada tanggal 28 Oktober tahun ini. Kegiatan ini menjadi bagian dari peringatan Hari Sumpah Pemuda yang diselenggarakan serentak di 10 kota di Indonesia: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Solo, Malang, Surabaya dan Makassar. Begawai Institute mengawal kegiatan ini dengan konten eksplorasi dan ekspose khazanah nilai budaya Melayu dan SiKari dengan kekuatan seni visualnya akan memberi pengalaman dan pemahaman tentang Kemelayuan dengan metode yang dekat dengan keseharian generasi muda. Forum Osis Pekanbaru (FOP) memfasilitasi pelajar dan menjadi jembatan informasi tentang kecenderungan anak muda dalam menyusun program acara sehingga tersusunlah agenda kolaboratif ini. Peserta Muda Bicara Melayu juga mendapatkan pemahaman tentang pentingnya integritas yang dipandu oleh Senarai.

Kegiatan ini mengangkat tema yang dilandaskan oleh 3 poin penting di anak muda; “Bebas Berekspresi, Bebas Berkarya, Bebas Berkolaborasi untuk Satu Indonesia”. Tema ini memiliki makna anak muda Indonesia bebas mengekspresikan potensi-potensi yang ada dalam dirinya dengan tetap menjaga keharmonisan masyarakat serta menghargai keberagaman. Kegiatan ini merupakan inisiasi agar anak muda Indonesia, khususnya Pemuda Riau memiliki semangat juang untuk menghasilkan karya yang bermanfaat bagi kehidupan, menjunjung tinggi sportifitas dalam menghargai hasil karya orang lain, dan sanggup berkolaborasi tanpa memandang perbedaan agama, suku, ras dan gender dalam iklim kompetisi global dengan tetap menjaga akar kulturalnya.

Tujuan Muda ‘Bicara’ Melayu 2018 diadakan dengan tujuan untuk:
  1. Mengenang jejak langkah Pemuda Indonesia dalam Peristiwa Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 agar generasi muda mewarisi semangat dan komitmen menjaga Indonesia yang dicita-citakan oleh para generasi muda di era tersebut.
  2. Internalisasi budaya Melayu sebagai jati diri agar menjadi landasan yang kokoh dalam menghadapi arus globalisasi.
  3. Menerima keberagaman tradisi dalam masyarakat.

Acara yang memantapkan jiwa kemelayuan bagi anak muda ini diharapkan :
  1. Peserta memperoleh gambaran sejarah perjuangan pemuda Indonesia dimasa lalu dan mampu merumuskan butir-butir komitmen untuk berkontribusi bagi Indonesia pada umumnya dan masyarakat Riau pada khususnya berdasarkan situasi masa kini dan masa depan.
  2. Peserta memiliki kesadaran bahwa masyarakat memiliki identitas yang berbeda dan nilai kultural sama pentingnya dengan nilai lain dalam masyarakat global, namun perbedaan tersebut bukan menjadi penghalang bagi mereka untuk dapat bekerja sama.
  3. Peserta memiliki komitmen untuk mendalami budaya Melayu.

Camping Bernas
Camping Bernas merupakan bentuk kegiatan dari Helat Muda Bicara Melayu yaitu sebuah helat berkumpul dan bertemunya komunitas penggerak kreatif di Pekanbaru dengan Muda Pelajar Riau. Setting Camping Bernas dibuat sedemikian rupa sehigga menciptakan kesan “Kampung Melayu”. Di dalamnya dirancang kegiatan-kegiatan kreatif yang disusun oleh komunitas hasil dari interaksi dengan Muda Pelajar Riau dan komunitas lainnya yang menjadi peserta.

Kegiatan-kegiatan pada Camping Bernas direncanakan di Kawasan Bandar Seni Raja Ali Haji Pekanbaru pada tanggal 26-28 Oktober 2018 bersempena 90 Tahun Sumpah Pemuda ini antara lain:
  • Berkebun
  • Lomba Permainan Tradisional Melayu
  • Atraksi memasak Gelamai
  • Atraksi menggambar Kartun Melayu
  • Pentas Seni
  • Nonton Bersama Film Pilihan
  • Api Unggun
  • Diskusi Terpumpun
  • Talk Show
  • Deklarasi Muda Melayu
  • Menulis Kreatif
  • Produksi Buku “Surat untuk pemimpin Negeri” – Hasil dari Kelas Menulis Kreatif

halaman purna mtq pekanbaru riau

Helat yang dimulai pada hari Jumat 26 Oktober ini juga akan diisi berbagai kegiatan menarik seperti Menulis Kreatif (Marhalim Zaini dan Bambang Kariawan), Display Sikari dan Tun Sumpah outdor, lokasi halaman depan rumput anjungan, berjalan hingga kegiatan berakhir, ada juga Diskusi Terpumpun “Pemuda adat Talang Mamak dan Bonai” dan Visual art dan industry kreatif-Sikari. Malamnya diakhiri dengan Nobar Film (Gie) + Komfek.

Pembukaan hari Jumat malam Sabtu tersebut digelar Makan Bajambau, atau makan bersama yang merupakan salah satu tradisi makan melayu yang dilaksanakan oleh salah satu daerah di Provinsi Riau yang kaya akan budaya dan adat istiadat kemelayuannya.

Pada hari Sabtu, 27 Okrober 2018 direncanakan adanya Pekanbaru Berkebun, lalu Jam Strip Komik (SIKARI) dilanjutkan Eksplore ragam hias malayu di rumah adat di lingkungan bandar serai. Setelah Ishoma, ditaja Talk Show anak Muda (Faisal, Made Ali, BPS Prov. Riau) serta Display hasil live sket (Baju Pramuka).

Yang tidak kalah serunya adalah adanya Lomba Permainan Tradisi dan Tun Sumpah outdor berlokasi di halaman depan rumput anjungan, berjalan hingga kegiatan berakhir dan Masak Gelamai.

Menyusun Rekomendasi Deklarasi Muda Bicara Melayu menjadi bagian penting dalam rangkaian acara yang cukup padat ini, diikuti dengan Pertunjukan2 + sketun (5 regu, 20 orang)+api unggun, kembang api serta Nobar film.

Sedangkan di hari Minggu, 28 Oktober 2018, diawalai dengan shalat subuh berjamah seperti hari-hari sebelumnya, lalu ada Permainan Tradisional serta Evaluasi Tulisan Kreatif. Di siang harinya digelar pembacaan Deklarasi.

Rangkaian acara Muda Bicara Melayu direncanakan berakhir sore harinya dengan serangkaian acara Penutupan serta penampilan Begawai (music, tari, permainan Meriam makan gelamai), pemenang lomba permainan tradisi.

Peserta Camping Bernas yang selanjutnya disebut sebagai MUDA PELAJAR adalah siswa-siswi terpilih dengan jumlah kurang lebih 150 orang dalam jaringan Forum OSIS Pekanbaru dengan kriteria yang disesuaikan dengan tujuan kegiatan ini. Camping Bernas juga melibatkan komunitas pegiat kreatif se-Pekanbaru untuk berinteraksi dengan peserta siswa-siswi untuk saling berbagai pengetahuan dan pengalaman.

Muda Pelajar sebagai peserta pada Camping Bernas pada helat Muda Bicara Melayu merupakan siswa-siswi Sekolah Menengah Atas yang melalui proses penjaringan oleh Komite Muda Progresif (KMP) Sekolah berdasarkan kriteria:
  • aktif dalam salah satu organisasi dan kegiatan ekstrakulikuler sekolah;
  • berkomitmen untuk mendalami Budaya Melayu dan menghapus generasi buta Budaya Melayu; dan
  • memiliki kepedulian terhadap isu generasi muda di Provinsi Riau.

Rancangan kegiatan Muda ‘Bicara’ Melayu diinisiasi oleh Begawai Institute dan Forum OSIS Sekolah Menengah se-Pekanbaru sebagai pelaksana program. Kegiatan ini diharapkan menjadi inkubasi bagi anggota jaringan OSIS untuk memperkenalkan kepada penyelengga muda dari FOP tentang pengorganisasian kegiatan berbasis kultural yang dikelola secara akuntabel. Oleh karena itu, pelaksana dari unsur siswa sekolah adalah mereka yang memiliki jiwa kepemimpinan, kreatif, visioner dan memiliki kemampuan untuk mencari solusi terhadap persoalan yang dihadapi selama masa persiapan dan pelaksanaan berlangsung. Pelaksana siswa ini bernaung dalam wadah Komite Muda Progresif (KMP). Komite ini menjadi bagian dari struktur kepanitian besar kegiatan Muda ‘Bicara’ Melayu yang akan berkoordinasi dengan stakeholder di sekolah seperti wali kelas, kepala sekolah dan sebagainya.

Muda ‘Bicara’ Melayu merupakan inisiatif yang disusun secara kolaboratif antara pegiat seni, peneliti dan siswa sekolah untuk berkontribusi terhadap upaya memperkuat identitas, kapasitas dan kompetensi generasi muda berbasiskan Budaya Melayu. Inisiatif ini bertujuan untuk membangun mental para pelajar agar iklim kompetisi global tidak serta merta melunturkan jati diri kultural generasi muda Riau.

Kegiatan ini berupaya memperkuat wawasan siswa yang didapat di sekolah melalui materi pelajaran Muatan Lokal Budaya Melayu. Berbekal pengetahuan itulah, kegiatan yang dikemas dalam Camping Bernas ini berupaya untuk membangun miniatur ruang ekspresi budaya bernama Camping Bernas, sebuah wadah pembelajaran yang lebih interaktif dan dialogis bagi peserta.


RiauMagz, Wisata Riau, Wisata Pekanbaru.