Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Lembaga Teater Selembayung Pekanbaru

Profil Lembaga Teater Selembayung


Profil Lembaga Teater Selembayung

RiauMagz.com - Teater Selembayung berdiri pada tanggal 10 Agustus 1996 di bawah naungan Fakultas Sastra Universitas Lancang Kuning, Riau. Sanggar ini berdiri secara independen dan hengkang dari kampus pada 2003 dengan nama Lembaga Teater Selembayung dan semakin aktif menciptakan karya-karya teater dan menggelar pementasan tunggal serta mengikuti berbagai event, baik lokal maupun nasional. Sejak 2005,  hingga hari ini, pimpinan dipegang Fedli Azis.


Berikut beberapa perhelatan teater yang diikuti dan ditaja Lembaga Teater Selembayung:
  1. 1996-1997 - Mengikuti perhelatan kecil diberbagai acara di Kota Pekanbaru.
  2. 1998 - Mengikuti Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) di Yogjakarta.
  3. 1999 - Mengikuti Festival Teater se-Riau I dengan judul garapan Taman Hati (diangkat dari cerpen Danarto bertajuk Kecubung Pengasihan), Naskah dan Sutradara Hang Kafrawi.
  4. 2000 - Mengikuti Teater Eksperimental di Padang. Mementaskan Taman Hati.
  5. 2000 - Mengikuti Festival Teater se-Riau II. Mementaskan naskah Gerr (Putu Wijaya), sutradara Hang Kafrawi.
  6. 2001 - Mengikuti Festival Teater se-Riau III. Mementaskan Orang-Orang Kalah, naskah dan sutradara oleh Hang Kafrawi.
  7. 2001 - Mengikuti Eksibisi Teater di Medan. Mementaskan garapan Orang-Orang Kalah.
  8. 2001 - Menaja Kenduri Teater Kampus Indonesia-Malaysia di Pekanbaru.
  9. 2002 - Mengikuti Festival Teater Melayu se-Asean I di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Malaysia. Mementaskan Baginda Sultan, naskah dan sutradara oleh Hang Kafrawi.
  10. 2002 - Menaja pentas tunggal Baginda Sultan di Pekanbaru.
  11. 2002 - Mengikuti Festival Teater se-Riau IV di Bengkalis. Mementaskan Baginda Sultan (naskah dan sutradara oleh Kafrawi), dan Perempuan-Perempuan (naskah dan sutradara oleh Dewi MN).
  12. 2002 - Mementaskan garapan Perempuan-Perempuan (naskah dan sutradara Dewi MN) di Movie Theatre, Rumbai, Pekanbaru.
  13. 2003 - Menaja Workshop Teater Tingkat SMU se-Pekanbaru. Mementaskan Bomo Pembengak (adaptasi dari Dokter Gadungan, Moliere. Sutradara oleh Fedli Azis).
  14. 2003 - Mengikuti Gelora Teater se-Riau V di Rengat (Indragiri Gulu, Riau). Mementaskan Bomo Pembengak oleh Fedli Azis, dan Menunggu Buntat oleh Dewi MN.
  15. 2004 - Mengikuti Festival Teater Melayu se-Asean II di UKM, Malaysia. Mementaskan Mengadili Sang Sapurba, naskah dan sutradara oleh Hang Kafrawi.
  16. 2004 - Mengikuti Gelora Teater se-Riau VI. Mementaskan Kematian (adaptasi Antigone) oleh Fedli Azis, dan Pilih-Pilih Jodoh yang disutradarai Rina NE.
  17. 2005 - Menaja Festival Monolog se-Riau. Mementaskan Demokrasi (Putu Wijaya) oleh Ika Elyzar, dan Dua Cinta (Nano Riantiarno) oleh Mimi Suriani
  18. 2005 - Mengikuti Gelora Teater se-Riau VII. Mementaskan Dang Baharu (naskah dan sutradara oleh Fedli Azis), dan Pecundang (naskah Fedli Azis dan sutradara oleh Rina NE).
  19. 2006 - Mengikuti Gelora Teater se-Riau VIII. Mementaskan Tipu Hela Nawas (adaptasi dari Akal Bulus Scapin, Moliere) yang disutradarai oleh Rina NE, dan Merisik (saduran bebas dari Pinangan, Anton Chekov) yang disutradarai oleh M Paradison.
  20. 2007 - Mengikuti Festival Monolog se-Sumatera. Mementaskan Hati yang Meracau (Edgar Alan Poe) oleh M Paradison, sutradara M Paradison.
  21. 2007 - Mengikuti Gelora Teater se-Riau IX. Mementaskan Pesta Penyamun (adaptasi dari Pesta Pencuri, Jean Anouilh) yang disutradarai Rina NE.
  22. 2007 - Mengikuti Festival Teater Remaja se-Riau II. Mementaskan Keletah Kepunan, naskah oleh M Paradison dan sutradara oleh Mimi Suriani.
  23. 2008 - Mengarak Teater ke Siak Sri Indrapura (kabupaten Siak, Riau). Mementaskan Keletah Kepunan, naskah oleh M Paradison dan sutradara Mimi Suriani.
  24. 2008 - Mengikuti Gelora Teater se-Riau X. Mementaskan Dadu Legenda, naskah oleh M Paradison dan sutradara oleh Rina NE.
  25. 2008 - Mengirim delegasi mengikuti acara Temu Teater Perempuan se-Sumatera di Bandar Lampung, Lampung.
  26. 2009 - Pementasan Tunggal selama tiga malam di Gedung Taman Budaya
  27. Pekanbaru berjudul Malam Terakhir, naskah Yukio Mishima dengan sutradara Fedli Azis
  28. Pementasan Tunggal di Gedung Dewan Kesenian Riau (DKR) Pekanbaru.Mementaskan Prahara Cik Apung, naskah oleh Rina NE dan sutradara  Mimi Suriani.
  29. Pementasan Prahara Cik Apung di helat Panggung Perempuan se-Sumatra di Bandar Lampung, Lampung. Tanggal 25 s/d 30 April 2009.
  30. 2010 - Pentas monolog Gelombang Sunyi karya Taufik Ikram Jamil, aktor Ekky Gurin Andika dengan sutradara Fedli Azis, di Anjung Seni Idrus Tintin.
  31. 2010 - Mengikuti Festival teater tradisi membawakan karya Batang Tuaka karya Rina Nazaruddin
  32. 2010 - Mengisi acara gelar seni DKKP di Laman Bujang Mat Syam.
  33. 2011 - Mengikuti Panggung perempuan se-Sumatera ke II di Lampung, mementaskan Melodi Pengakuan karya Rina sutradara Mimi Suryani.
  34. 2011 - Mengikuti helat Fiesta Bokor Riviera di Kepulauan Meranti, Riau.
  35. 2011 - Mengisi paket lebaran di RTV membawakan drama seri Mak Kitik karya dan sutradara Rina.
  36. 2012 - Pentas tunggal Melodi Pengakuan karya dan sutradara Rina di Anjung Seni Idrus Tintin, Pekanbaru.
  37. 2012 - Mengikuti Festival Bokor Foklor di Kepulauan Meranti membawakan karya Batu Belah karya Rina sutradara Fedli Azis.
  38. Mengikuti acara Semarak Pon Gebyar Nusantara membawakan Batu Belah karya Rina sutradara Fedli Azis.
  39. Mengikuti acara Pasar Seni Rakyat (Pasera) ditaja Taman Budaya Riau membawakan Batu Belah karya Rina sutradara Fedli Azis.
  40. Mengisi acara Pelantikan DKR di laman Bujang Mat Syam, juga mementaskan Batu Belah.
  41. Mengisi acara Malam Seni DKD Dumai (Kota Dumai) membawakan monolog Gelombang Sunyi karya Taufik Ikram Jamil sutradara dan aktor Fedli Azis.
  42. 2013 - Pentas Tunggal di Tanjungpinang, Kepri. Membawakan Melodi Pengakuan karya dan sutradara Rina.
  43. 2012 - Mengikuti acara Malam Seni yang ditaja oleh DKD Rengat, membawakan Gelombang Sunyi karya Taufik Ikram Jamil, sutradara dan aktor Fedli Azis.
  44. 2012 - Mengisi acara Save Jurnalis di Laman Bujang Mat Syam, mementaskan monolog Gelombang Sunyi.
  45. Mementaskan Opera Primadona, naskah Nano Riantiarno dengan sutradara Fedli Azis, 29 Agustus-1 September di Anjung Seni Idrus Tintin, Pekanbaru.
  46. 2014 - Mengikuti helat Panggung Publik Sumatera III di Kota Padangpanjang, mementaskan karya berjudul Menjadi Batu, sutradara Fedli Azis.
  47. 2015 - Mementaskan karya berjudul Opera Bulang Cahaya diangkat dari novel Rida K Liamsi di helat Hari Pers Nasional, 8 Februari di Kota Batam, Kepulauan Riau dan 27-29 Februari di Kota Bertuah Pekanbaru, Riau.
  48. 2016 - Mementaskan karya berjudul Sijangkang - Negara yang Hilang, naskah dan sutradara Fedli Azis pada helat Ajang Teater Sumatera (ATS) l di Kota Pekanbaru. Di kompleks Candi Muaratakus, XIll Koto Kampar, Riau. Di ISI Padangpanjang dan Taman Budaya Solo, Jateng.
  49. Mementaskan karya Situs (Phsycal Theatre) di helat Pastakom.
  50. Mementaskan karya Tembelang, naskah dan sutradara M Paradison di helat Riau Performing Art.
  51. 2017 - Mementaskan Babu Waktu di helat Riau Art Camp Festival, Pulau Rupat, Bengkalis. 
  52. Mementaskan Padang Perburuan karya Fedli Azis di Ajang Teater Sumatera (ATS) ll di Pekanbaru.
  53. Mementaskan Situs di KABA Festival di Kota Padang, Sumbar.
  54. 2018 - Mementaskan karya Siompu dengan naskah dan sutradara Rina NE di Ajang Teater Sumatera (ATS) lll di Pekanbaru. 
  55. 2018 - Mementaskan karya Padang Perburuan di Pekan Teater Nasional (PTN) di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, 10 Oktober.
  56. 2018 - Helat Indonesiana, Silek Art Festival di ISI Padangpanjang, Sumbar, 22-25 November.
  57. 2018 - Helat Gondang Oguang Art Festival, 27 Oktober di Lipatkain, Kampar, Riau.
  58. 2018 - Pentas mandiri dalam program Mengarak Teater 2019, di Gedung Olah Seni (GOS) Taman Budaya Riau, 27 Januari 2019.





Selain aktif memproduksi karya-karyanya dan masih banyak yang belum dicatat di profil singkat ini, untuk melanjutkan regenerasi teater, Teater Selembayung juga mendirikan sanggar teater anak dengan nama Sanggar Keletah Budak (SKB) sejak 17 Juli 2005. Sejak sanggar itu berdiri, SKB telah pula memproduksi beberapa karya, baik teater maupun film. Selain itu, juga membina komunitas Blacan Art Community yang juga mementaskan karya-karya diberbagai perhelatan.***




Lembaga Teater Selembayung (Riau) 1996 - 2020

Dikutip dari laman facebook Fedli Aziz


Anggota Inti:
Fedli Azis (Aktor, Sutradara, Penulis Naskah Drama)
Muhammad Myusuf Yusuf (Aktor)
Muhammad Paradison (Aktor, Sutradara, Penulis Naskah Drama)
Rina Nazarudin (Aktor, Sutradara, Penulis Naskah Drama)
Iik Sepnita (Aktor dan Sutradara)
Mimi Suriani (Aktor, Sutradara, Penulis Naskah Drama)
lembaga teater selembayungRinaldi Koto (Aktor dan Sutradara)
Ekky Andika (Aktor dan Sutradara)
Yuly Darman (Aktor dan Sutradara)
Lingling Sinuhaji (Aktor)
Tety Siska (Aktor)
Dyah Nazzaruddin III (Aktor)

Anggota Baru:
Aditiya Hariyadi (Aktor dan Sutradara)
Ifan Kurnia Putra (Aktor)
Fuad Fadilah (Aktor)
Randi Mandala Putra (Aktor)
Azsa Nurkhairunnisa (Aktor)
Siti Aminh (Aktor dan Sutradara)
Nena Padmah (Aktor dan Sutradara)
Ade Panglima Sejagat (Aktor)

Aktor Simpatisan Jagok:
Pay Lembang (Aktor, Sutradara, dan Penulis Naskah Drama)
Depal (Aktor)
Sendy Alpagari (Aktor, Sutradara, Penulis Naskah Drama)

Dan Barisan Para Mantan, Aktor, Sutradara, dan Penulis Naskah Drama yang tak dituliskan di sini...


Tentang Fedli Aziz


Biasa disebut Fedli dari nama aslinya Fedli Azis. Lelaki pemurah senyum ini dilahirkan tanggal 19 April 1976 di Kota Pekanbaru, Riau. Menyelesaikan studi di Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Budaya) Universitas Lancang Kuning (Unilak) di Pekanbaru. Selain aktif berteater, juga tercatat sebagai seorang jurnalis di sebuah media (Riau Pos), grup Jawa Pos.

Sejak 2005 hingga saat ini, Fedli memimpin Lembaga Teater Selembayung yang awalnya berdiri di kampusnya. Teater Selembayung keluar dari kampus dan berdiri secara independen sejak 2003.Mulai saat itu, Teater Selembayung telah mementaskan berbagai karya teater dan film pendek.

Fedli Azis sendiri memulai kiprahnya sebagai aktor sejak 1998 dan menekuni bidang sutradara mulai 2003 lewat karya "Bomo Pembengak" adaptasi "Dokter Gadungan" (Moliere). Kemudian berturut-turut memproduksi karya seperti "Kematian" adaptasi "Antigone" (John Anoileh) pada 2004, "Dang Baharu" (karya sendiri) pada 2005. Pada 2006 menjadi aktor dalam karya "Tipu Hela Nawas" adaptasi "Akal Bulus Scapin" dengan sutradara Rina NE. Pada 2008 menjadi aktor "Dadu Legenda" (M Paradison) sutradara Rina NE.

Pada 2009 kembali menyutradarai "Malam Terakhir" (Yukio Mishima), 2010 menyutradarai monolog "Gelombang Sunyi" diangkat dari novel Taufik Ikram Jamil. Pada 2012 menjadi aktor "Melodi Pengakuan" karya dan sutradara Rina NE. 2013 menyutradarai "Opera Primadona" (Nano Riantiarno). 2014 menyutradarai "Menjadi Batu" diangkat dari cerpen Taufik Ikram Jamil. 2015 menyutradarai "Opera Bulang Cahaya" diangkat dari novel Rida K Liamsi, dan "Kran Rahasia" diangkat dari cerpen Taufik Ikram Jamil.

Pada 2016 menyutradarai "Sijangkang - Negara yang Hilang" dan physical teater "Situs". Kemudian di 2017 menyutradarai "Babu Waktu" (naskah sendiri), dan "Padang Perburuan" (naskah sendiri).

Pada 2018 kembali menyutradarai "Padang Perburuan" diangkat dari esai UU Hamidy yang dipentaskan untuk helat Pekan Teater Nasional (PTN) di Jakarta serta helat Silek Art Festival di Padangpanjang, Sumbar.***



RiauMagz, Wisata Riau, Daftar Sanggar. Lembaga Teater Selembayung Riau.