Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pidato Gubernur Riau pada Deklarasi Hari Pantun Nasional

Sertifikat UNESCO Pantun Nasional

(Pekanbaru)-Deklarasi Hari Pantun Nasional telah dilaksanakan di Gedung Pauh Janggi, Gedung Daerah Provinsi Riau Jl. Diponegoro pada 17 Desember 2023 sekitar jam 11.00 wib. Dalam kegiatan deklarasi tersebut, Gubernur Riau melalui Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau menyampaikan pidato. Pidato Gubernur Riau ini sangat istimewa, selain dari pesan yang disampaikannya, juga bentuknya berupa pantun. Suatu hal yang tidak jamak dalam penyampaian pidato resmi pemerintah. Hal ini dilakukan bersempena dengan deklarasi hari pantun itu sendiri. Bahkan diharapkan, pada setiap perayaan Hari Pantun Nasional, semuanya dapat disampaikan dengan pantun, baik dalam percakapan harian maupun dalam berbagai kegiatan.

Pidato Gubernur Riau pada Deklarasi Hari Pantun Nasional.

Tuai padi si padi pulut
Padi berada di pematang dalam
Andai sudi kami disambut
Beri tanda pengenang salam.

Tinggilah tinggi si pokok pelam
Tempat bersarang burung tempua
Izinkan kami mengucap salam
Salam takzim untuk semua.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kalau hendak memasang belat
Arahkan injap menghadang bumbun
Kalau hendak membendang helat
Lisankan maksud sehidang pantun.

Gerakan gemulai dara menari
Serasi gerak dengan irama
Kebudayaan sebagai jati diri
Menjadi tanggung jawab kita bersama.

Seri tekat berkain katun
Diguna dara terpandang anggun
Mari merawat nilai-nilai pantun
Bersama saudara di negeri serumpun.

Petang hari kapal mengarah
Haluan dituju sebuah selat
Sejak 2017 ATL dan Pemerintah
Berhimpun pepat dan penuh debat.

Sempadan kebun tepian paya
Tumbuh subur si bunga raya
Perjuangkan pantun menjadi warisan dunia
Hingga pantun terbilang dimata dunia.

Sampan kolek hulu ke hulu
Waktu ke waktu berganti purnama
Dukungan masyarakat tak pernah membeku
Memelihara nilai dengan bermain kata.

Pedang sakti datuk panglima
Menuju selat haluan kapal
Atas perjuangan kita bersama
Kita deklarasikan hari pantun nasional.

Sungguh cantik si kain tenun
Ditenun orang berbulan masa
Sungguh cerdik tuan berpantun
Dilamun riang ungkapkan rasa.

Terbang tinggi si burung kuau
Hinggap berdua di atas dahan
Bagi kami di Riau dan Kepulauan Riau
Pantun terus hidup dalam kosa kebudayaan.

Kalau tuan hendak berhimpun
gaba-gaba dipasang membuka jalan
Kalau tuan puan bijak berpantun
Semua orang terkesima dan terkesan.

Memancing ikan umpannya pumpun
Memasang pancang si pancang jermal
Wujud gagasan deklarasi hari pantun
Menghadapi dinamika kebudayaan nasional.

Sebab menari menjadi seni
Indah dipandang gerak bermain
Sebab generasi muda hari ini
Cenderung menjadi bangsa lain.

Daun berembun di pagi hari
Terbit fajar matahari menyingsing
Padahal budaya yang kita miliki
Dianggap anggun ranggi oleh bangsa asing.

Indah berseri kain tenunan
Pucuk Rebung motif diberi
Generasi kini hendaknya diarahkan
Kembali ke akar tradisi sendiri.

Kalau tuan bijak bestari
Kata dan sikap dikenang orang
Kalau lupakan ahlaknya diri
Kita hidup sembarang sungsang.

Di dalam tepak sirih tersusun
Terdapat gambir kapur dan pinang
Kini generasi muda demam pantun
Namun nilai dan kearifannya masih kurang.

Kelopak bunga jatuh bergugur
Bunga diletak dalam jambangan
Setidaknya pantun mulai berangsur
Menjadi alat bagi pergaulan kesejagatan.

Indonesia pintu gerbang kebudayaan
Terpana orang melihat kita
Bila malu mendulang warisan
Bangsa hilang ulayat pun sirna.

Kalau ada sebuah lukah
Lukah dibawa mencari ikan
Kalau ada kata yang salah
Mohon diberi kemaafan.

Sebab pandai memintal tali
Tiga lingkup berpilin sudah
Sebab selesai bidal saya ini
Saya tutup dengan alhamdulillah.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sebuah semangat baru dan memberi kekuatan untuk masa depan dalam memanfaatkan pantun sebagai Warisan Dunia.(Fadil/Attayaya)

Pidato bentuk pantun