Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Memukul Alat Musik Marwas Dalam Musik Zapin

Cara Memukul Alat Musik Marwas Dalam Musik Zapin

RiauMagz.com - Marwas adalah alat pukul (tabuh atau tepuk atau perkusi) yang mengiringi musik dan tari zapin. Sebagian orang menyebutnya Meruas ataupun Marawis. Marwas dalam musik Zapin dilengkapi dengan Gambus Selodang yang berfungsi sebagai melodinya. Umumnya marwas dimainkan dalam jumlah 5 buah marwas oleh 5 pemain marwas. Penari Zapin harus peka terhadap bunyi musik yang akan mempengaruhi estetika tarian tersebut.

Tulisan ini kami kembangkan dari Hendra Burhan, salah seorang narasumber pada video channel Sanggar Tengkah Zapin. Lihat videonya di bagian bawah.

Bentuk, Struktur dan Bahan Alat Musik Marwas

Gendang marwas memiliki dua muka yang ukurannya antara 15 hingga 20 sentimeter. Bagian badannya terbuat dari batang pohon nangka, durian ataupun ciku yang pada bagian tengahnya dilubangi. Penutup atau yang berfungsi sebagai resonatornya merupakan kulit dari jenis kulit kambing atau kerbau yang sudah ditipiskan.

Pada kedua permukaannya diikat menggunakan tali rotan atau kawat, atau tali dari kulit kambing atau kerbau yang ada. Bahan modern juga banyak menggunakan tali nilon yang diikatkan. Tali ini berfungsi untuk mengatur tegangan sehingga bisa dihasilkan suara bunyi sesuai dengan yang dikehendaki kenyaringannya.

Sejarah Alat Musik Marwas

Sejarah asal usul alat musik marwas masuk ke Indonesia dibawa oleh bangsa Arab yang berdagang ke Indonesia pada abad ke-13. Pedagang sekaligus ulama yang berasal dari Yaman tepatnya dari Hadramout pernah menampilkan kesenian menggunakan alat musik marwas di Indonesia. Masuknya seni alat musik marwas ini bersamaan dengan masuknya seni tarian zapin Arab ke Indonesia yang juga dibawa oleh para pedagang Arab dan Persia. Alat musik marwas ini pun digunakan sebagai musik pengiring zapin Arab yang ada pada saat itu.

Fungsi Marwas

Pada penampilan tarian zapin, alat musik marwas ini memiliki beberapa fungsi yang cukup penting di antaranya:
  • Sebagai pengatur tempo ketukan
  • Menciptakan harmoni musikal yang lebih indah
  • Menjaga kestabilan intro
  • Berfungsi sebagi roffel ketukan atau yang disebut mat

Cara Memainkan Marwas

Marwas dimainkan dengan cara dipukul. Pola pukulan untuk ketukan dasar pukul satu berada di ketukan jatuh (down beat) tiruan bunyi tung. Sementara pukulan dasar pukul dua, pukul tiga dan empat masing-masing pada pukulan naik tak tung pak. Setiap pemain marwas melakukan variasi bunyi pukulan. Pada satu ketika bunyi pukulan dikuatkan dan pada satu saat yang lain dilemahkan. Pukulan  bunyi normal atau tidak kuat biasanya ditabuh pada saat penyanyi melantunkan lagu, sedangkan bunyi yang kuat ditabuhkan untuk iringan musik antar bait lagu, pada saat penyanyi tidak melantunkan lagu.

Pemain marwas pertama berperan untuk membuat ritme dasar pukulan atau yang disebut dengan istilah penyalu, pemukul marwas ketiga, keempat dan seterusnya adalah peningkah. Pemain kedua meningkahi pemain pertama, ketiga meningkahi kedua dan seterusnya. Rentak kekuatan bunyi yang dikuatkan dikenal dengan istilah tahto, tahtum, atau santing, dengan bunyi pak.

Pola Pukulan Marwas

Pola pukulan (menabuh) marwas dalam mengiringi musik zapin terdiri dari 3 yang menghasilkan warna bunyi TUNG, TAK dan PAK. Bunyi PAK biasa juga disebut sebagai SENTING atau NAIK atau RAB yaitu cara memukul marwas dengan seluruh kelima jari pada bagian tengah kulit gendang. Bunyi TAK harus jatuh pada hitungan 1 dan 5. Selain itu istilah TAK dan TUNG yang bermakna tepi dan tengah, maka makna TAK dan TUNG juga berarti tinggi dan rendah. Bunyi TAK ketika jari memukul di tepi marwas, Bunyi TUNG dihasilkan dengan cara memukul marwas agak ke tengah.

Ada 2 pola irama pukulan marwas yaitu pukulan Biasa yaitu irama pukulan TAK dan TUNG yang dimainkan ketika penyanyi zapin sedang melantunkan syair, serta pukulan Senting yaitu irama pukulan PAK. Pukulan Senting dimainkan antara 2 syair yang dilantunkan penyanyi dan sebagai penutup lagu.

Pukulan TAK dan TUNG menjadi ciri khas marwas sebagai salah satu alat musik perkusi penting dalam mengiring musik zapin sekaligus sebagai pembeda alat pukul marwas dengan alat musik pukul lainnya.

Ada 3 macam kelompok jenis pukulan marwas yaitu :
  • Zapin
  • Sarah
  • Zahefah

Terdapat 5 jenis pukulan marwas dalam mengiringi musik zapin yaitu :
  • Pukul 1 (penentu pola ritme atau tempo)
  • Pukul 2 (mengisi)
  • Pukul 3 (meramaikan)
  • Mecah (memecah)
  • Nengkah (meningkah)

Pada tari Zapin kepekaan penari terhadap musik sangat mempengaruhi estetika tarian tersebut, karna bunyi TAK harus jatuh pada hitungan 1 dan 5. Selain itu istilah TAK dan TUNG yang bermakna tepi dan tengah, maka makna TAK dan TUNG juga berarti tinggi dan rendah. Istilah TAK dan TUNG merupakan ciri khas dari keberadaan marwas yang merupakan salah satu alat musik pokok pengiring zapin sekaligus membedakan marwas dengan alat musik lainnya.

Tradisi Seni Musik Marwas di Masyarakat

Alat musik marwas yang digunakan untuk tarian zapin ini kini juga bisa ditemukan pada paduan musik gambus yang lebih modern. Lantunan lagu-lagu bernuansa religi mengikuti pukulan irama alat musik tersebut. Pada awalnya pertunjukan seni musik marwas ini hanya dilakukan di acara-acara peringatan hari besar seperti Maulud Nabi dan sejenisnya, tetapi saat ini seni tersebut banyak ditampilkan pada acara-acara masyarakat khalayak seperti pernikahan, acara-acara peresmian bangunan, pembukaan acara resmi dan sebagainya.

Pertunjukan musik ini mulai digemari khalayak sebagai sebuah seni musik yang identik dengan nilai-nilai Islam. Musik vokal yang ditampilkan adalah lagu-lagu pujian kepada Sang Maha Pencipta, salawat nabi dan lantunan yang bernilai pesan keagamaan lainnya.




RiauMagz, Wisata Riau, Budaya Riau, Memukul marwas dalam zapin melayu.