Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengenal Konsep Destinasi Pariwisata Halal yang Sedang Trend

konsep logo wisata halal indonesia

RiauMagz.com - Wisata halal sedang menjadi trend baru di dunia pariwisata saat ini. Indonesia dengan jumlah muslim terbesar di dunia memiliki peluang mengembangkan konsep wisata halal yang cukup besar bagi para turis dalam negeri maupun mancanegara. Beberapa daerah di Indonesia sudah mulai mengembangkan konsep wisata ini, di antaranya Sumatera Barat, Aceh, Lombok dan sebagainya.

Berbicara tentang konsep wisata halal, wisata ini bukanlah wisata religi seperti haji dan umroh. Namun, merupakan wisata seperti pada umumnya yang coba dikelola sedemikian rupa agar para wisatawan muslim merasa nyaman saat melakukan jalan-jalan atau kunjungan ke destinasi wisata. Seorang muslim terikat dengan aturan syariah soal makan dan minum, ibadah, adab pergaulan dan sebagainya. Sehingga pada beberapa destinasi wisata yang tidak dikonsep sesuai dengan aturan syariah tersebut membuat para wisatawan berpikir ulang untuk mengunjunginya. Padahal peluang pasar wisatawan muslim di seluruh dunia sangat besar.

Berikut ini beberapa konsep wisata halal yang penting Anda pahami:
  1. Segmentasi pasar yang lebih luas
    Konsep wisata halal tidak membatasi segmentasi pasarnya hanya bagi ummat Islam saja. Namun, diharapkan semua ummat bisa nyaman berkunjung di destinasi wisata tersebut. Saat ini banyak orang non muslim yang senang mengkonsumsi makanan halal karena memang ada faktor kesehatan yang lebih aman pada beberapa jenis makanan halal. Hal ini yang menjadi peluang pengembangan wisata kuliner halal di suatu daerah yang sedang dikembangkan sebagai destinasi wisata halal. Dengan demikian, selain menjamin kenyamanan bagi pasar wisatawan muslim, juga memberi kenyamanan bagi yang non muslim. Peluang pasar yang didapatkan pun akan lebih luas.
  2. Menjamin kenyamanan wisatawan muslim
    Ada alasan mengapa wisatawan muslim sering berpikir ulang saat ingin mengunjungi destinasi wisata dengan mayoritas non muslim seperti Bali misalnya. Salah satunya adalah alasan sulit mendapatkan makanan dan minuman yang halal, sulit mencari tempat beribadan dan sejenisnya. Konsep wisata halal nantinya akan memberikan jaminan yang lebih atas masalah ini. Jaminan kemudahan mendapatkan makanan halal, tempat ibadah yang nyaman dan memadai, penginapan berkonsep syariah dan sebagainya. Dengan demikian peluang pasar wisata Indonesia menjadi lebih luas sebab wisatawan non muslim itu tak akan terganggu dengan konsep tersebut.
  3. Gaya liburan sesuai permintaan traveler muslim
    Seorang traveler muslim biasanya tak akan nyaman dengan konsep wisata yang tidak sesuai dengan aturan syariah. Misalnya bercampur laki-laki dan perempuan di tempat terbuka dengan pakaian minim seperti di pantai. Dengan konsep wisata halal ini nantinya, seorang hijaber akan bisa nyaman saat menikmati pemandangan suasana pantai, jauh dari hal-hal yang tak sedap dipandang mata.
  4. Fasilitas wisata halal
    Beberapa fasilitas penting yang dibutuhkan wisatawan muslim dalam konsep destinasi wisata halal di antaranya seperti jaminan makan minum yang halal, kenyamanan tempat ibadah di setiap destinasi wisata, kenyamanan hotel dan penginapan sesuai syariah, fasilitas untuk bersuci yang layak dan sebagainya. Termasuk juga produk pariwisatanya tidak bertentangan dengan aturan syariah. Hal ini akan membantu meningkatkan pengunjung wisatawan muslim dari seluruh dunia.
  5. Suasana wisata halal
    Selain secara fisik, suasana wisata halal juga perlu diperhatikan. Misalnya tempat tersebut bebas dari alcohol. Hotel yang dipenuhi pengunjung yang mengkonsumsi alcohol sangat tidak nyaman bagi para wisatawan muslim. Maka suasanan tersebut harus dihindari. Termasuk juga pemberitahuan azan saat waktu azan telah masuk. Konsep memisahkan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram. Misalnya suasana di pantai, konsep pemisahan ini akan sangat membantu kenyamanan para pengunjung muslim.

Negara-negara Islam di Timur Tengah umumnya negara kaya yang juga membutuhkan perjalanan wisata ke daerah-daerah yang mereka anggap nyaman. Apabila Indonesia berhasil membidik peluang pasar ini, akan memungkinkan pertumbuhan pariwisata di Indonesia bisa maju pesat. Bagaimana para wisatawan Arab nyaman menikmati destinasi wisata halal di Indonesia sehingga secara ekonomi akan sangat membantu pengembangan wisata di dalam negeri.

Konsep wisata halal ini sudah banyak dikembangkan oleh negara-negara di dunia. Bahkan oleh negara dengan penduduk muslim minoritas seperti Singapura, Thailand, Jepang dan sebagainya. Sebab mereka mengetahui peluang pasar wisata bagi ummat Islam yang cukup besar. Apakah Indonesia sendiri yang memiliki jumlah ummat Islam terbesar di dunia tidak bisa mengambil peluang menjanjikan tersebut?

Dalam upaya mengembangkan konsep wisata halal tersebut, pemerintah melakukan upaya pendekatan terhadap hotel, restoran, pengelola wisata dan sebagainya agar konsep pengelolaannya disesuaikan dengan kebutuhan wisata muslim. Sumatera Barat misalnya, bukan hanya destinasi wisata halalnya yang berkembang, kuliner halal seperti rendang dan dendeng pun saat ini menjadi komoditi ekspor makanan halal yang cukup menjanjikan. Rendang sudah banyak di ekspor ke negara-negara Korea, Belanda, negara-negara Eropa, Amerika dan sebagainya. Jadi saat turis mancanegara datang ke Indonesia, kuliner halal tersebut sudah menjadi icon bagi Sumatera Barat.
Daerah lain yang juga sangat potensial bagi pengembangan wisata halal adalah Riau. Dengan budaya Melayu yang cukup kuat, Riau memiliki potensi wisata halal yang bisa bersaing di tingkat internasional. Peradaban dan budaya Melayu sangat dekat dengan Islam, sehingga icon wisata halal di Riau lebih mudah untuk dikembangkan dan dipromosikan ke luar negeri.

Kehadiran konsep wisata halal yang semakin tren diharapkan mampu mengembangkan potensi-potensi pariwisata lain di Indonesia yang belum terjamah dan belum dikembangkan dengan baik. Sebab potensi keuntungan secara ekonomi pun sangat menjanjikan.


Museum Daerah Sang Nila Utama Prov Riau

RiauMagz, Wisata Riau