Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mesjid Syahabuddin, Wisata Sejarah di Siak Sri Indrapura

Masjid Syahabuddin, Wisata Sejarah di Siak Sri Indrapura

RiauMagz.com - Sejarah Masjid Syahabuddin. Bila Anda mengunjungi komplek Istana Siak yang ada di Kota Siak, maka tak jauh dari komplek istana (kurang lebih 200 meter), Anda akan melihat bangunan masjid megah dengan warna kuning dominan bergaris hijau yang ramai dikunjungi orang, itulah Masjid Syahabuddin sebagai salah satu bangunan masjid bersejarah di Kabupaten Siak. Awalnya, mesjid ini pertama kali dibangun 1882 tidak jauh dari lokasi sekarang. Kemudian dipindahkan ke lokasi yang sekarang dengan bangunan yang baru pada tahun 1926 Masehi, tepatnya pada masa Sultan Assayyidis Syarif Kasyim Abdul Jalil Saifuddin.

Penamaan Syahabuddin berasal dari dua kata, syah dan al-din. Dalam bahasa Persia, Syah berarti penguasa, sedangkan dalam bahasa Arab al-din bermakna agama. Agaknya pihak kerajaan ingin mengesankan bahwa Siak bukan hanya penguasa kerajaan pada masa itu, namun juga menjadi penguasa dan pemimpin dalam hal keagamaan bagi rakyatnya. Sebagian menyebutkan bahwa nama mesjid ini berasal dari nama imam Sayyid Osman Syahabuddin.

Masjid peninggalan Kerajaan Siak ini memiliki luas bangunan 21.6 x 18.5 meter dan sudah mengalami beberapa kali pemugaran. Takmir masjid ini pada masa Kerajaan Siak diurus langsung oleh Sultan Siak. Selain itu, untuk menjadi imam di masjid tersebut haruslah memiliki persyaratan khusus. Imam-imam tersebut digaji secara langsung oleh kerajaan. Beberapa nama imam masjid ini yang cukup dikenal diantaranya Tuan Lebay Abdul Muthalib, H. Abdul Wahid dan Imam Suhel.

Pembangunan masjid ini melibatkan masyarakat yang rela bergotong-royong untuk membangun bagian pondasinya. Termasuk juga kalangan wanita. Pada masa itu masih berlaku adat pingit bagi kaum perempuan, sehingga para perempuan ikut membantu pengerjaan bangunan pondasi masjid ini pada malam hari.

Masjid Syahabuddin memiliki arsitektur akulturasi dari budaya Timur Tengah (Turki) dan Melayu. Warna kuning masjid ini melambangkan kebesaran Melayu yang dipadukan dengan nilai-nilai religi pada warna hijau bangunan tersebut. Pada bagian dalam masjid terdapat hiasan kaligrafi dan mimbar. Mimbar terbuat dari ukiran kayu yang menggunakan motif daun, sulur dan bunga, layaknya aneka ukiran pada songket Melayu yang memiliki makna. Bagian interior masjid juga dihiasi dengan aneka ornament berwarna hijau dan keemasan, dilengkapi juga dengan lampu gantung kristal pada bagian tengah masjid.

Masjid Syahabuddin, Wisata Sejarah di Siak Sri Indrapura

Wisata ke Masjid Syahabuddin
Berwisata ke masjid Syahabuddin menjadi perjalanan wisata yang bisa Anda lakukan dalam rangkaian kunjungan ke istana Siak. Banyak para wisatawan yang menjadikan masjid ini sebagai tempat shalat dan istirahat setelah letih mengelilingi komplek istana yang tak jauh dari masjid ini. Selain itu, para pengunjung biasanya juga berfoto di masjid tersebut. Baik di bagian luar maupun dalam masjid yang cukup sejuk.

Masuk ke komplek masjid ini gratis, sebab berada di luar komplek istana. Sebelum masuk ke masjid, Anda bisa lebih dulu menikmati aneka sajian kuliner di sepanjang jalan yang berada tepat di pinggiran Sungai Siak. Aneka kuliner laut bisa Anda nikmati dengan harga yang cukup terjangkau. Lokasi wisata di area masjid ini cocok dijadikan sebagai destinasi wisata keluarga karena akses akomodasi yang cukup bagus dan transportasi yang cukup mudah. Anda dan keluarga bisa merencanakan liburan ke Siak, ke komplek Istana Siak sekaligus mengunjungi Masjid Syahabuddin. Di kawasan ini juga terdapat beberapa makam raja-raja ternama dari Kerajaan Siak.

Masjid Syahabuddin, Wisata Sejarah di Siak Sri Indrapura

Cara Menuju ke Lokasi Wisata Masjid Syahabuddin
Akses menuju ke lokasi wisata religi Masjid Syahabuddin cukup mudah, hampir sama dengan rute ketika Anda ingin mengunjungi Istana Siak. Dari Kota Pekanbaru, perjalanan bisa ditempuh menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat kurang lebih 2 hingga 3 jam, tergantung kecepatan. Bisa juga menggunakan travel rute Pekanbaru-Siak dengan tiket 100ribu rupiah. Anda bisa minta antar ke alamat langsung. Untuk kendaraan pribadi, setelah sampai ke pusat kota, Anda bisa mengikuti rute rambu-rambu menuju komplek istana. Masjid Syahabuddin berada di luar komplek istana, kurang lebih 200 meter.

Bila ingin lebih nyaman menikmati aneka destinasi wisata menarik di Kota Siak, Anda bisa menginap di hotel dan penginapan yang ada di pusat kota dengan tarif rata-rata 300ribuan per malam untuk hotel. Siak dengan jalanan yang luas dan bersih, aneka bangunan yang megah berarsitektur melayu membuat banyak wisatawan betah berlama-lama di negeri istana tersebut.


[RiauMagz | Wisata Riau | Wisata Religi | Wisata Siak ]