Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sumur Minyak dan Pompa Angguk Tertua Minas - Wisata Siak


Sumur Minyak dan Pompa Angguk Tertua Minas
Riau terkenal dengan minyak. Minyak atas dan minyak bawah. Minyak atas adalah minyak sawit yang dihasilkan dari perkebunan sawit yang sangat luas di Riau sedangkan Minyak Bawah adalah minyak bumi yang dipompa dari perut bumi Riau sebagai penyumbang devisa terbesar Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keberadaan sejumlah kilang minyak, pipa yang terpasang dihampir sepanjang jalan, dan ribuan pompa minyak serta pompa angguk untuk menyedot minyak bumi, sebagai salah satu sumber kekayaan alam yang terkandung di Bumi Riau, khususnya Siak dan menjadi sumber pendapatan daerah paling utama sejauh ini.

Jika berkunjung ke Pekanbaru sebagai ibu Kota Provinsi Riau, sempatkanlah melihat sumur minyak tertua dengan pompa angguk yang sudah tua pula. Sumur minyak ini pernah menjadi tempat pengambilan api abadi tanggal 6 September 2012 yang dipergunakan dalam perayaan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke 18 tahun 2012 yang dilaksanakan di Provinsi Riau.


Sumur Minyak Tertua ini terletak di Kecamatan Minas, Kabupaten Siak. Lokasinya tak jauh dari Kota Pekanbaru berjarak sekitar 44 km dihitung dari depan Kantor Gubernur Riau. Dari Pekanbaru arahkan kendaraan menuju ke Minas melalui daerah Rumbai. Tak jauh dari perbatasan Kota Pekanbaru dengan Kabupaten Siak, disisi jalan sebelah kanan akan ditemukan sumur minyak tertua ini.

Sumur minyak ini sekarang berada dalam kawasan ladang minyak yang dikelola PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) sejak awalnya, dan aktif sejak tahun 1950. Bahkan dari sumur minyak di Minas inilah, PT CPI pernah memproduksi minyak Bumi 1 juta barrel pertama di tahun 1969.

Sumur Minyak Tua Minas
Penetapan lokasi sumur minyak ini dilakukan pada bulan Maret 1941 dan pengeboran sumur dimulai pada tanggal 10 Desember 1943 dan selesai pengeboran pada 4 Desember 1944 untuk dilakukan uji pemompaaan dengan kedalaman sumur 800 m. Merk pompa yang digunakan adalah Lufkin. Saat ini pompa minyak pada sumur tertua minyak Minas tersebut tidak berproduksi lagi dan dijadikan monumen sejarah perminyakan di Propinsi Riau, berdiri megah di pinggiran kota Minas.


Data Sumur Minyak Pertama dan Tertua serta Pompa Angguk Minas - Siak
First Discovery Well in Minas - Duri - Riau
  • Location made - March 1941 (Penetapan lokasi)
  • Drilling started at 10 December 1943 (Pengeboran dimulai)
  • Drilling Completed at 4 December 1944 (Pengeboran selesai dan mulainya uji coba pemompaan minyak bumi)
  • Depth (Kedalaman) 2624 feet (800 meter)
  • Suckker Rod Pump merk : LUFKIN
  • Coordinat : 0.767457, 101.435402
  • Well Number : 6D-55


Minas Oilfield Achievement (Pencapaian Ladang Minyak Minas)
  • 1.000.000 barrel per April 1969
  • 2.000.000 barrel per May 1970
  • 3.000.000 barrel per December 1984
  • 4.000.000 barrel per March 1997
  • 4.500.000 barrel per Februari 2007


PT. Chevron Pacific Indonesia dahulunya bernama PT. Caltex Pacific Indonesia (CPI) yang merupakan gabungan 2 perusahaan minyak besar asal Amerika Serikat yaitu Standard Oil Company of California (Socal) dan Texas Oil Company (Texaco). Kedua perusahaan ini membentuk sebuah perusahaan bernama NV. Nederlandsche Pasific Petroleum Maatschappij (NPPM) pada tahun 1924 yang beroperasi di Pulau Sumatera, khususnya Socal yang beroperasi di Sumatera bagian tengah. Awalnya Socal mengirimkan ahli geologinya bernama Richard N Nelson. Kemudian pada tahun 1938, seorang ahli geologi Amerika bernama Walter E. Nygren ditugaskan mempelajari daerah di sekitar Minas.

Nygren membuat jalan rintis sejajar setiap 6 km sebanyak 6 jalur jalan menembus hutan di sekitar Minas. Nama Minas itu sendiri berasal dari sebuah perkampungan Suku Sakai yang berdekatan dengan lokasi survei Nygren. Disetiap jalur jalan dibuat digali sumur sedalam 6 meter dengan jarak 200 meter tiap sumurnya dengan jumlah lebih kurang 3.000 sumur. Contoh tanah diambil pada dasar sumur untuk diteliti.

Tahun 1939 dikirim ahli Geologi Amerika Serikat bernama Richard H Hopper ke Minas untuk menguji contoh-contoh tanah dari setiap sumur yang digali Nygren. Hopper pun juga membuat peta seismik kawasan yang digali Nygren. Peta seismik menunjukkan adanya Anticline di kawasan Minas yang menunjukkan terdapat lapisan batu cembung sebagai tempat yang cocok diperkirakan berisi minyak bumi.

Seorang ahli geologi utama pada Socal di Medan, James P. Fox dikirim ke Minas dan memilih suatu lokasi pada titik tertinggi pada peta Seismik yang menunjukkan adanya Anticline sebagai tempat untuk mengebor sumur percobaan. Sayangnya pengeboran terhenti sementara karena perang dunia dengan adanya penyerangan Pearl Harbour oleh Jepang. Jepang secara cepat masuk ke Indonesia termasuk juga ke Sumatera.


Jepang mengebor sumur minyak Minas dengan tenaga ahli bernama Toru Oki dari perusahaan Japan Petroleum Exploration Company (Japex). Kekalahan Jepang menyebabkan sumur-sumur minyak jatuh ke tangan Belanda dengan perusahaan NPPM sebagai operatornya. Sesuai perjanjian Konperensi Meja Bundar dengan pengakuan kekalahan Belanda, maka sumur-sumur minyak Minas menjadi milik Indonesia.

Dengan kedaulatan Indonesia dan peraturan bagi perusahaan-perusahaan asing, maka perusahaan NPPM gabungan Socal dan Texaco berubah nama menjadi Caltex Pacific Oil Company pada tahun 1950. Kemudian pada tahun 1960-an berubah nama menjadi Caltex Pacific Company. Perusahaan minyak ini kemudian merubah nama sesuai peraturan menjadi PT. Caltex Pacific Indonesia (CPI) pada tahun 1970-an sebagai anak perusahaan Unocal (Union Oil Company of California) dan Texaco Inc. Unocal adalah anak perusahaan Chevron. Unocal bergabung dengan induknya Chevron, sedangkan Texaco diakuisisi penuh oleh Chevron juga, sehingga seluruh operasi perusahaan berada dibawah Chevron. Dengan demikiian maka tanggal 10 Agustus 2005, PT. Caltex Pacific Indonesia berubah nama menjadi PT. Chevron Pacific Indonesia. Sejarah Caltex kemudian Chevron menjadi bagian dari Sejarah Riau.

[RiauMagz | Wisata Riau]